[Valid RSS] Pendidikan - kabarikn

KabarIkn.com,Balikpapan - Senin, (28/12/2020) Pemerintah Kota Balikpapan melaksanakan kegiatan Jumpa Pers Akhir Tahun. Jumpa pers ini juga dihadiri oleh OPD yang ada di Balikpapan.

Dalam Kegiatan ini adapun salah satu hal yang dijadikan pembahasan adalah mengenai Pembelajaran Tatap Muka yang rencana nantinya akan dilakukan.

Diketahui terjadi penurunan presentase dari Wali Murid yang menyetujui Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Balikpapan selama penyebaran covid-19 makin meningkat , berdasarkan hasil dari Simulasi Pembelajaran Tatap Muka di 77 sekolah SD dan SMP pada 14 - 17 Desember lalu.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Balikpapan, Ir.Muhaimin,MT menjelaskan setelah Simulasi dilaksanakan Pembagian Raport, pada saat itu orang tua murid diminta untuk mengisi Surat Pernyataan Tertulis apakah Pembelajaran Tatap Muka tetap dilakukan atau tetap dengan Pembelajaran Daring. Ternyata, banyak pihak yang awalnya menyetujui PTM mengubah pilihannya.

"Karena ada beberapa hal yang di khawatirkan. Pertama, jika ada guru dari pihak sekolah yang positif Covid-19. Kedua, setelah jam belajar selesai ada siswa yang tidak dijemput oleh orang tua nya sehingga bergerombol untuk pulang bersama teman-temannya, hal itu di takutkan dapat memicu penyebaran virus lebih cepat apalagi kepada anak-anak. Ketiga karena perkembangan kondisi Covid-19 di Balikpapan yang terus meningkat." pungkasnya.

Karena hal tersebut, saat ini Disdikbud masih menunggu hasil yang pasti apakah PTM tetap dilaksanakan pada bulan Januari nanti. Tetapi jika nantinya PTM tetap dilaksanakan, maka Disdikbud bersama dengan Dinas Kesehatan akan melaksanakan PTM secara bertahap di daerah tertentu sesuai Jurnal Wilayah Kelurahan dimana daerah tersebut dianggap paling aman, tidak ada tenaga pendidik dan pengajar serta murid yang terkonfirmasi positif Covid-19. ( putri )

Kabarikn.com,BALIKPAPAN - SMA Negeri 3 Balikpapan terus memaksimalkan channel Smaga Balikpapan official dalam mendukung kegiatan pembelajaran daring kepada peserta didik.

Menurut Kepala SMAN 3 Balikpapan, Wahyudi didampingi Waka Kesiswaan Hadi Kusminta dan Humas Harmono, secara rutin kanal youtube SMAGA Balikpapan official melakukan siaran langsung pembacaan ayat Alquran sebelum memulai pembelajaran daring.

Program baca Alquran rutin sebagai bentuk pelaksanaan visi SMAN 3 Balikpapan yaitu mewujudkan insan yang bertaqwa, berprestasi, terampil, berbudaya dan berwawasan lingkungan.

"Karena kalau saat kegiatan belajar tatap muka sebelum pandemi Covid, memang setiap hari mulai pukul 07.30 WITA, siswa kami mengawali belajar dengan tadarus Alquran dan membaca terjemahnya, dan di masa pandemi hal ini juga kami lakukan dengan siaran langsung dichanel youtube SMAGA Balikpapan official," papar Wahyudi.

Lalu dilanjutkan dengan pembelajaran oleh masing guru mata pelajaran, mulai kelas 10 hingga 12 secara bergantian dengan jadwal yang sudah dibuat.

"Alhamdulillah fasilitas siaran yang dimiliki SMAN 3 merupakan perpaduan bantuan dari CSR perusahaan, alumni dan orang tua peduli pendidikan yang dikelola tim IT, dikomandoi M Khozin serta teman-teman muda peduli IT baik ASN maupun non ASN," jelas Wahyudi dan Harmono saat meninjau langsung studio SMAGA Balikpapan official, bahkan secara rutin adapula siaran podcast oleh guru dan pengurus OSIS Smaga.

Selain itu, SMAN 3 dalam mempersiapkan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM), juga telah membangun taman belajar yang ditata dengan indah dan nyaman serta hijau.

Area taman yang memiliki luas lebih kurang 80 meter persegi, didalamnya ada dua kanopi yang dibuat berbentuk jamur tiram, lengkap dengan kursi.

"Jadi saat kembali belajar tatap muka, fasiltas taman Jamur ini bisa menjadi ruang terbuka yang nyaman untuk belajar, artinya protokol kesehatan tetap terjaga selama masih kondisi pandemi," tambah Wahyudi.

Sementara itu, salah satu BUMN perbankan yaitu BRI memberikan bantuan kacamata bagi pelajar berprestasi SMAN 3 dan juga termasuk dalam keluarga pra sejahtera.

"Awalnya kami dibantu untuk 10 anak yang memiliki gangguan penglihatan, baik rabun jauh atau dekat dalam program BRI Melihat 

Dunia, namun karena masih ada pelajar lainnya, alhamdulilah kami dibantu untuk 41 orang pelajar SMAN 3," tambah Hadi Kusminto.

Dengan bantuan lensa kacamata dan frame ini, pihak sekolah mengapresiasi kegiatan CSR BRI, dan mengucapkan terimakasih atas bantuan kacamata kepada pelajarnya.

"Tentunya bantuan kacamata dari BRI ini sangat membantu pelajar kami, terutama yang selama pandemi juga banyak belajar dari rumah," paparnya.(*)

Rilis : SMAN.3 

KabarIkn.com,Balikpapan - Kamis ( 10/12/2020 ), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan melaksanakan Rapat Dengar Pendapat ( RDP ) dengan Komisi IV DPRD Kota Balikpapan.

Dalam RDP Komisi IV mempertanyakan bagaimana kesiapan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka ( PTM ) yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 11 Januari 2021. 

Ketua Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Ir.Muhaimin.MT menyampaikan pada langkah awal Disdikbud akan melaksanakan kegiatan simulasi di 23 SMP Negeri,12 SMP Swasta, 30 SD Negeri dan 12 SD Swasta yang totalnya semua 77 Sekolah.

Pada hari ini Kamis ( 10/12/2020), 1.175 Guru SD, 1.533 Guru SMP dan bersama Tenaga Kependidikan, Penjaga Sekolah maupun Tukang Kebun dilakukan Rapid Test oleh Dinas Kesehatan Kota Balikpapan.

Rapid test tersebut dilaksanakan sebagai langkah awal antisipasi bahwa tenaga pendidik yang ada didalam kondisinya baik baik saja. 

Agar tidak terjadi penumpukan masyarakat, simulasi pembelajaran tatap muka tersebut dibagi dua. Simulasi untuk SMP dilaksanakan pada tanggal 14-15 Desember 2020 dan untuk SD pada tanggal 16-17 Desember 2020. 

Muhaimin juga menyampaikan bahwa dari hasil pelaksanaan simulasi nanti Disdikbud akan mengevaluasi untuk menuju ke tanggal 11 Januari 2021, apakah 6 syarat yang ditetapkan oleh Kementrian pada saat di sekolah bisa diterapkan dengan baik, apakah Gugus Tugas yang ada disekolah bisa bekerja dengan maksimal dan yang lebih penting adalah bagaimana Orang Tua saat mempersiapkan peserta didik.

" Kunci berhasil atau tidaknya adalah pada saat anak-anak berangkat dari rumah, karena mereka harus dibekali makanan, harus menggunakan dan membawa cadangan masker, lalu diupayakan anak-anak harus diantar oleh orangtuanya dan jika menggunakan angkutan antar jemput diupayakan jangan sampai penumpangnya lebih dari 4 orang ," ujarnya.

Semua prilaku dari rumah tersebut dan kesanggupan orangtua dibuat perjanjian antara pihak sekolah dan orangtua bahwa sekolah telah mempersiapkan 6 daftar periksa dan tugas selanjutnya orangtua mempersiapkan perilaku para anak-anak di pandemi covid-19 ini mereka belajar tatap muka dengan syarat protokol kesehatan yang tepat.

Jam pembelajaran peserta didik juga akan dikurangi saat mulai Pembelajaran Tatap Muka nantinya. Untuk SMP hanya 4 jam pelajaran, SD kelas 4,5,6 hanya 3 Jam dan SD kelas 1,2,3 hanya 2 Jam. Pada pembelajaran tatap muka tidak diperkenankan untuk istirahat, kantin tidak boleh ada yang buka, tidak boleh ada kegiatan ekstrakurikuler dan tidak ada kegiatan olahraga. ( tri )

 

KabarIkn.com,Balikpapan - Dalam sistem pembelajaran daring yang dilaksanakan oleh setiap sekolah , SMA Negeri 3 Kota Balikpapan tidak lupa tetap melaksanakan 3M ( Mencuci Tangan , Memakai Masker , Menjaga Jarak ) bagi guru maupun murid yang melakukan pembelajaran daring lewat sekolah.

Pada pelaksanaan ulangan harian , ulangan semester SMA Negeri 3 menyediakan komputer bagi para siswa/siswi yang tidak memiliki ponsel . Dalam hal ini siswa/siswi yang melaksanakan pembelajaran di sekolah tetap harus menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan covid-19 di sekolah.

Kepala SMA negeri 3 Balikpapan , Wahyudi menyampaikan beberapa waktu lalu muncul surat edaran dari Menteri terkait bantuan dan anggaran dapat digunakan untuk keperluan 3M seperti westafel ,masker , faceshield disekolah.

Dalam hal itu pihak SMA Negeri 3 memesan untuk setiap 4 kelas disediakan tempat untuk mencuci tangan siswa dan nanti setiap 2 kelas juga akan dilengkapi. Sehingga kegiatan Pembelajaran Tatap Muka pada bulan Januari nantinya masing masing didepan kelas sudah memiliki westafel.

" Pada intinya kami akan mencoba untuk meng - SK kan membentuk Satgas Pencegahan Covid-19 di SMAN 3 ini," ujarnya. ( tri )

 

 

KabarIkn.com,Balikpapan - Sesuai dengan keputusan Menteri dan Siaran pers dari menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk pembelajaran tatap muka diserahkan kepada daerah.

Dalam hal ini Wali Kota bersama Dinas Pendidikan, Sekolah Penyelenggara dan Orang Tua melalui Komit. Sepanjang ketiga hal tersebut bisa disetujui maka boleh dilaksanakan pembelajaran tatap muka.

Ketua Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Ir.Muhaimin.MT menyampaikan bahwa sekolah sekolah diminta untuk menyiapkan 6 daftar persyaratan untuk sekolah yang akan melaksanakan pembelajaran tatap muka, misalnya sanitasi di Sekolah, alat pengukur suhu tubuh, handsinitizer, tempat cuci tangan, jangkauan terhadap pusat kesehatan masyarakat terdekat dan persetujuan orang tua.

Kalau 6 syarat tersebut dapat terpenuhi maka sekolah diperbolehkan untuk melakukan pembelajaran tatap muka. 

Di Kota Balikpapan sendiri agar tidak salah Disdikbud melakukan kuisioner kepada para orangtua untuk memilih apakah siswa ingin belajar tatap muka atau ingin belajar daring. 

Dari Sekolah Dasar ada 63.827 orang tua yang mengisi kuisioner tersebut 82,16% mereka memilih pembelajaran tatap muka dan sisanya 17,84% memilih untuk tetap belajar Daring. Sedangkan untuk SMP yang mengisi kuisioner tersebut ada 27.496 orang tua, dari hasilnya 79,30% memilih mengikuti pembelajaran tatap muka dan 20,70% memilih untuk pembelajaran daring.

Muhaimin menambahkan dari data tersebut hampir rata rata 80% orang tua menginginkan adanya pembelajaran tatap muka. Sementara diketahui untuk kondisi covid-19 belum selesai, sehingga yang dilakukan Disdikbud pertama adalah akan melakukan simulasi kepada sekolah sekolah yaitu 23 SMP Negeri ditambah 12 SMP Swasta, 30 SDN Negeri dan 12 SD Swasta.

" Jadi total keseluruhan sekolah yang akan melaksanakan simulasi pembelajaran tatap muka ada sekitar kurang lebih 70 sekolah," ujarnya.

Disdikbud melakukan simulasi ini bertujuan untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi, mengetahui jika ada kelemahan dalam simulasi agar pada tanggal 11 Januari 2021 sudah diketahui dan dapat dilakukan evaluasi.

Disdikbud juga telah memohon dukungan dari Dinas Kesehatan bahwa sekolah yang akan melaksanakan Simulasi dan Pembelajaran Tatap Muka guru maupun tenaga pendidikannya akan melakukan Rapid Test.

Muhaimin menghimbau kepada seluruh orang tua bahwa untuk pembelajaran tatap muka yang rencananya akan dimulai pada tanggal 11 Januari 2021 itu sifatnya tidak wajib tetapi boleh, sehingga tetap haknya ada pada orang tua apakah menginginkan putra/putrinya belajar daring atau ikut pembelajaran tatap muka.

" Bagi para orangtua yang putra/putri mengikuti pembelajaran tatap muka, maka harus mengisi surat pernyataan diatas materai atau fakta integritas bahwa jika terjadi sesuatu terhadap putra/putri nya tidak boleh menuntut sekolah dan jika ragu ragu lebih baik memilih pembelajaran daring saja," jelasnya. ( tri )