KabarIkn.com,Balikpapan - Bertempat halaman kantor PWI Balikpapan area cafe baca yang beralamat jalan Martadinata samping kelurahan Telaga Sari kota Balikpapan tanggal 2 Juli 2022 Vani Tambajong menggagas Diskusi Terbuka bertema, "Selamat Datang Wakil Walikota Balikpapan".
Acara yang dimoderator Efendi Bactiar dari Putaran Survey Nusantara (PSN) dihadiri sekitar 15 peserta yang beragam latar.
Sejak Wakil Wali Kota Balikpapan Thohari Aziz meninggal dunia 27 Januari 2021 atau kurang lebih 1 tahun 7 bulan, Wali Kota Rahmad Mas’ud tidak memiliki pendamping. Padahal, dalam Undang Undang Nomor 10 Tahun 2016 Pasal 173 dan 174 menyebutkan ketika gubernur, wakil gubernur wali kota, wakil wali kota, bupati, wakil bupati mengundurkan diri, berhenti atau meninggal dunia maka segera dilakukan proses pemilihan melalui rapat paripurna DPRD.
Hingga saat ini sudah ada 5 calon nama yang akan diajukan DPRD Kota Balikpapan sebagai calon Wakil Wali Kota Balikpapan mendampingi Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud.
Kelima nama tersebut yakni Budiono dari PDIP, Sabaruddin Panrecalle dari Partai Gerindra, Denni Mappa dari Partai Demokrat Alphard Sarif dari Partai Perindo dan Sayid MN Fadli dari PKS.
Mengawali diskusi Vani Tambajong mengajak peserta untuk mendoakan almarhum Thohari Aziz agar almarhum tenang dalam keabadian di surga abadi, semasa hidupnya almarhum sangat baik dengan semua orang.Almarhum adalah orang baik semasa hidupnya,semoga keluarga yang ditinggal selalu tabah.
Sebelum kita memulai diskusi malam ini perlu saya ajukan disclaimer bahwa acara ini dihadiri warga masyarakat walaupun memiliki latar belakang politik namun diskusi yang disuarakan atas nama warga Balikpapan,tutur Tambajong mengawali acara tadi malam.
Balikpapan mengalami kekosongan wakil walikota sejak almarhum meninggal dunia,banyak status di media sosial dan juga pemberitaan yang tentu butuh klarifikasi keabsahannya.
“diskusi bagi saya bukan hanya sekedar memecahkan masalah, namun juga sebagai tempat berbagi atau sharing dengan temen-temen. Kemampuan berfikir kita kan terbatas, apa yang kita fikirkan, terkadang belum terfikirkan oleh orang lain dan begitu juga sebaliknya, apa yang orang lain fikirkan dan tahu ternyata belum kita ketahui atau terfikirkan. Makanya dengan diskusi ditempat sederhana ini kita dapat alternative baru untuk menyelesaikan masalah, selain itu kita juga bisa mendapat inspirasi dari teman diskusi kita termasuk yang sedang ramai dibincangkan baik di alam maya. Dunia digital berkembang diskusi virtual via platform sosmed harus disempurnakan dengan tatap muka,sebab berita HOAX berkembang dan butuh kejelasan masalah" tutur Tambajong.
Malam ini kita bisa berkumpul diskusi di Cafe Baca ,hadir disini saudara Ridwan pemilik akun Fb "Ridwan Tahir" pernah menulis dalam statusnya sebagai berikut :
"Ada Wakil Walikota yang dipilih oleh Rakyat dan ada Wakil Walikota yang di pilih oleh Wakil Rakyat",dengan tagar #cafebaca.
Saya tertarik untuk minta penjelasan dari yang bersangkutan saudara Ridwan,disini juga hadir saudara Hery Sunaryo pengamat kebijakan publik , dan saudara Evendi Bactiar direktur Putaran Survei Nusantar PSN ,juga sejumlah sahabat warga Balikpapan.
Ridwan menanggapi apa yang dipertanyakan Tambajong mengatakan, pada Pilkada 2020 lalu telah disepakai pasangan Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud dari Partai Golkar dan almarhum Thohari Azis dari PDI Perjuangan. “Harusnya nggak perlu bingung karena sudah jelas Wali Kotanya Golkar dan Wakilnya PDI Perjuangan. Ya, kita kembalikan ke konstitusi atau aturan yang ada".
Ridwan tahir mengatakan, jika flashback sejarah Pilkada 2020 lalu, seluruh partai koalisi bersama-sama mengusung Pasangan Rahmad Mas’ud – Thohari Azis. Untuk menjadi wali kota dan wakil wali kota Balikpapan. Dan pasangan ini secara resmi telah terpilih.Artinya, secara obyektif wakil wali kota Balikpapan adalah almarhum Thohari Aziz dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sudah sepantasnya pula penggantinya dari partai yang sama.
“Kalau berbicara etika politik, sudah selayaknya pengganti almarhum dari partai yang sama. Tapi kita tunggu saja Wakil Wali kota Balikpapan dari pilihan wakil rakyat(DPRD),” ucap Ridwan menjelaskan pertanyaan Tambajong.
Sementara pemerhati kebijakan publik Hery Sunaryo menyampaikan Persoalan wakil walikota Balikpapan yang kosong hingga saat ini adalah persoalan serius dengan berbagai problem kota yang ada hingga tidak terselesaikan, "bisa jadi dikarena adanya kepincangan dalam menjalankan roda pemerintahan Balikpapan karena tidak adanya wakil walikota Balikpapan"
Menurut Hery Melihat Undang Undang Nomor 10 Tahun 2016 pasal 173 dan pasal 174 yang mengatur adanya mekanisme mengganti kepala daerah.Namun jelas pula di pasal 174 juga diatur siapa saja yang dapat mengajukan Calon. Berdasarkan aturan mainnya partai pengusung berhak mengajukan nama calon yang akan diusung.
Dari proses ini kita ingin juga mengukur kemampuan wakil rakyat kita di DPRD Balikpapan dalam hal menyelesaikan persoalan ini.
Apakah proses lobi lobinya yang panjang sehingga ini seolah olah blunder atau memang ada tujuan tujuan lain, hingga 18 bulan sehingga di ambil alih oleh pemerintah pusat kemudian berharap pemerintah pusat menunjuk penggantinya sehingga ini di buat lama.Tutur Hery.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Putaran Survei Nusantara (PSN) Efendi Bahtiar SSos mengatakan, diskusi kali ini mengingatkan kepada wakil rakyat bahwa masyarakat Balikpapan sedang mempertanyakan kapan Balikpapan memiliki Wakil Walikota Balikpapan pengganti almarhum Thohari Aziz. “Saya melihat partai pengusung ini kurang kompak dalam mengajukan calonya. Sebenarnya saya melihat suara masyarakat simpel aja bahwa sesuai hasil Pilkada 2020 lalu yaitu Wali Kota dari Golkar dan Wakilnya dari PDI Perjuangan,” kata Effendi.
Effendi menambahkan, sebenarnya sesuai etika politik kalau mau simpel karena almarhum Thohari Aziz dari PDI Perjuangan jadi otomatis calon pengganti dari PDI Perjuangan. “Betul sich secara etika politik seperti itu. Tetapi dalam ilmu politik tidak mengajarkan begitu. Ya, tergantung kepentingan dan banyak factor. Belum tentu yang kemarin wakilnya dari PDI Perjuangan dan penggantinya dari PDI Perjuangan juga,” pungkasnya.
Acara diskusi berlangsung selama 2 jam sebagai penutup Tambajong bocorkan rencana diskusi berikutnya akan menghadirkan para calon wakil walikota "Kami telah menghubungi beberapa calon,dan siap hadir diskusi berikutnya".(*)