Jumlah PHK terbanyak di Kalimantan Timur, ACT Kaltim Bantu Warga Balikpapan melalui Sahabat UMI (Usaha Mikro Indonesia)
KabarIkn.com,Balikpapan - Pandemi Covid-19 berimbas cukup serius pada aspek pereknomian masyarakat maupun perusahaan di Kalimantan Timur (Kaltim). Terutama perekonomian masyarakat menengah ke-bawah.
Berdasarkan data assessment yang telah dikumpulkan oleh relawan ACT – MRI Kaltim, tak sedikit lapak-lapak usaha mikro di Balikpapan yang harus gulung tikar akibat pandemi ini, bahkan di antaranya juga menjadi korban PHK.
Alhasil, banyak yang harus kehilangan penghasilan utama mereka dan harus mengikhtiarkan berbagai cara untuk dapat menyambung hidup.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kaltim, Jumat (8/5) lalu, mengungkapkan bahwa sebanyak 9.553 tenaga kerja terdampak pandemi Covid-19 di Kaltim. Dirinci lebih jauh, Balikpapan memang tercatat paling terdampak. Dari 19 perusahaan di Balikpapan, 1.091 orang terkena PHK, dan 60 perusahaan terpaksa merumahkan 5.698 karyawannya.
Tak sedikit di antaranya harus melanjutkan hidup tanpa upah.
Melihat kondisi ini ACT Kaltim berikhtiar menopang roda perekonomian masyarakat melalui sedekah modal usaha untuk para ibu rumah tangga yang tengah merintis usaha mikro di Balikpapan.
Para Ibu tangguh ini di antaranya harus menjadi tulang punggung keluarga karena suami yang sakit atau korban PHK, hingga cerai mati. Seperti Bu Nur Cholifah (51) yang harus ikhlas menjadi tulang punggung keluarga dengan berjualan nasi kuning keliling sejak 2 tahun terakhir karena sang suami mengidap stroke, sehingga tak dapat lagi bekerja. Tak hanya demi menyekolahkan ketiga anaknya, Bu Nur Cholifah juga harus membiayai pengobatan sang suami serta tagihan air listrik dan kebutuhan sehari-hari keluarganya.
“Bagi saya yang penting anak-anak saya harus bisa sekolah yang tinggi mba, jangan sampai anak saya seperti saya, mereka harus bisa lebih sukses, meski badan sering capek tiap abis keliling jualan, tapi kalau kita syukuri dan inget Allah itu masih lebih banyak baiknya ke kita, inget anak-anak juga jadi tetep harus semangat, mba.” Jelas Bu Nur Cholifah saat bercengkerama dengan tim ACT Kaltim.
Penggalan cerita di atas hanyalah satu dari sekian banyak ibu tangguh lainnya yang harus banting stir menjadi tulang punggung keluarga. Apalagi saat masa pandemi begini, usaha mereka pun kian sepi dan sering tak balik modal sehingga penghasilannya pun turut menurun drastic.
“Alhamdulillah semoga dengan modal usaha dari sahabat dermawan ini setidaknya dapat meringankan ujian para ibu sahabat UMI ini agar dapat terus semangat mengembangkan usaha mikro nya. Dan ini juga merupakan wujud apresiasi kami kepada pejuang nafkah wanita di Balikpapan. Targetnya sih sehari kita bisa menjangkau 5 orang Sahabat UMI, Aamiin” Kata Muhammad Iqbal selaku program ACT Kaltim.
Saat ini hampir 30 orang Sahabat UMI di Balikpapan yang telah menerima modal usaha untuk pengembangan usaha mereka dan lebih dari 100 data calon sahabat UMI yang akan diimplementasikan ke depan. ( tn )