[Valid RSS] Kasus DBD Wilayah Muara Rapak Relatif Rendah Daripada Tahun Kemarin - kabarikn

Kasus DBD Wilayah Muara Rapak Relatif Rendah Daripada Tahun Kemarin

KabarIkn.com,Balikpapan - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Balikpapan mencapai ribuan dengan kasus meninggal sebanyak 6 orang bersaing dengan melonjaknya kasus COVID-19. Jika tidak diantisipasi, akan berujung korban kematian.

Perlu kita ketahui kasus tertinggi di Balikpapan Utara dengan 260 kasus satu meninggal. Untuk wilayah Muara Rapak kasus demam berdarah relatif rendah daripada tahun kemarin. Antara  januari sampai Agustus  2020 bekisar 16 kasus Deman Berdarah Dengue.

Hal ini diungkapkan oleh UPT Puskesmas Muara Rapak Drs.Fahmi Rosady, Skep bahwa untuk kasus DBD di wilayah muara rapak dari jumlah kasus relatif lebih rendah dibanding periode yang lalu. " Untuk saat ini kasus DBD antara januari samapi agustus bekisar 16 kasus dibanding periode yang sama di tahun 2019 bekisar 82 kasus, sehingga tahun ini mengalami penurunan kasus DBD", ungkapnya ketika ditemui awak media di ruang kerjanya, Kamis (17/9/2020).

Menurutnya, ditengah pandemi covid-19 masyarakat relatif hidup bersih dan sehat baik secara individu maupun lingkungan sehingga berdampak menjadi penurunan kasus DBD.

Fahmi mengatakan, kunjungan kader kader tetap diarahkan dengan protokol kesehatannya ke rumah warga untuk pemantauan jentik yang berkaitan dengan program DBD. diantaranya pemantauan jentik berkala dan penaburan abate.

"Partisipasi dan pemantauan abate dibuktikan dengan pemantauan jentik berkala di setiap rumah warga dan ditaburkan langsung oleh kader", tuturnya.

Ditanya terkait kunjungan pasien Puskesmas Muara rapak selama pandemi mengalami penurunan. Hal ini memang sesuai dengan harapan, di puskesmas ini membuka online konsultasi dokter masalah kesehatan, dan jika mereka mengharuskan untuk bertemu dokter dipersilakan untuk datang ke puskesmas.

Metode pelayanan ada tiga jalur, yakni  pertama   jalur untuk pelayanan ibu hamil, KB, Imunisasi , Poli gigi , dan Kir kesehatan. Jalur dua untuk konsultasi pasien dari luar daerah, untuk pasien jika rapid test reaktif dan pasien gejala covid-19. Selanjutnya untuk jalur tiga untuk umum. ( tn )